Meskipun sempat digemparkan kasus terorisme, namun dunia kepariwisataan di Indonesia tetap menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Bahkan sektor yang satu ini masih mampu menyumbang devisa cukup besar bagi negara. Secara bertahap lahan garapan pariwisata, diharapkan bisa menjadi andalan bagi pemasukan devisa negara.
Cerahnya sektor pariwisata, telah menjadikan sektor-sektor lainnya turut berkembang secara menggairahkan. Seperti industri/ usaha pendukung yaitu perhotelan, biro-biro perjalanan, restoran, jasa guide dan lain sebagainya. Semua bidang ini membuka peluang kerja sangat luas bagi generasi muda yang mencintai dunia pariwisata. Namun itu semua memerlukan tenaga kepariwisataan yang andal , berkualitas, dan punya semangat serta komitmen tinggi di bidang pariwisata.
Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Indonesia (Stiepari) Semarang merupakan salah satu pendidikan tinggi kepariwisataan di Indonesia yang selama ini selalu concern terhadap pengembangan kepariwisataan tanah air. Secara berkesinambungan pula Stiepari Semarang mendidik dan meluluskan insan-insan pelaku pariwisata Andal dan berkualitas guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja pariwisata di Tanah Air yang kian hari kian banyak dibutuhkan.
STIEPARI SEMARANG berdiri tahun 1970 dengan nama Akademi Pariwisata Indonesia (Akpari) Semarang ini, selalu mendidik mahasiswanya disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dunia pariwisata Indonesia seraya mengikuti tren pariwisata terkini.
Karena faktor tuntutan dan pengembangan, sejak 1996 Akpari berubah bentuk menjadi Stiepari sebagai upaya untuk lebih bisa berkembang lewat program-program sarjana dan pascasarjana. Stiepari Semarang saat ini memiliki Jenjang Diploma-3 dengan Program Studi Perhotelan dan Program Studi Bina Wisata, Jenjang Sarjana (S-1) dengan Program Studi Manajemen Perhotelan dan Program Studi Manajemen Pariwisata, serta jenjang Pascasarjana (S-2) dengan Program Studi Magister Manajemen Perhotelan dan Program Studi Magister Manajemen Pariwisata.
STIEPARI SEMARANG menyelenggarakan kuliah pagi untuk kelas reguler atau biasanya bagi mereka yang baru lulus (fresh graduate) dari SLTA, kuliah transfer bagi lulusan D-3 yang ingin ke jenjang S-1, serta kuliah sore/ekstensi terutama untuk mengakomodasi karyawan yang ingin meningkatkan skill dan pendidikan mereka. Pelaku atau calon insan pariwisata bisa memilih program sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
Kerja Praktik
Studi di Stiepari lebih banyak menekankan kuliah atau kerja praktik daripada teori, mengingat lulusan nantinya dituntut bisa langsung kerja di sektor pariwisata beserta sektor pendukungnya. Selain itu mereka diwajibkan mengikuti dua kali praktik kerja (job training) di beberapa rekanan seperti hotel, restoran, tempat wisata, biro perjalanan wisata dan lain-lain. Uniknya, saat mereka melakukan kerja praktik banyak pula di antaranya yang langsung ditawari bekerja di perusahaan tempat mahasiswa praktik meskipun belum lulus.
Mereka banyak yang langsung menerima tawaran itu sehingga mereka bisa membiayai kuliah sendiri, dan sudah jelas tidak perlu memikirkan mencari pekerjaan setelah lulus. Banyak pula di antara peserta job training yang memilih menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu, setelah lulus baru mendaftar berkeja di tempat job training tersebut. Untuk praktik-praktik perhotelan Stiepari bekerja sama dengan hotel-hotel berbintang di Jateng, DIY, Batam, dan Jakarta. Sedangkan untuk praktik pariwisata bekerjasama dengan Biro-biro Perjalanan di Jateng dan DIY yang kebanyakan pengelolanya juga alumni Stiepari Semarang.
Guna menyiapkan mahasiswa Stiepari sebagai insan pelaku pariwisata andal , perguruan tinggi ini melengkapi diri dengan sejumlah fasilitas laboratorium modern di antaranya lab restauran, bar, kitchen, front office, tour and travel, house keeping, kamar hotel, table manner, lab geografi pariwisata, lab FB product, lab bahasa, lab komputer dan lain sebagainya, serta ditambah sarana prasarana di luar kampus bekerjasama dengan mitra Stiepari.
Kerja sama dengan mitra merupakan faktor yang dianggap sangat penting oleh Stiepari sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagai tempat praktik para mahasiswa serta tempat bekerja bagi para lulusan nantinya. Kerjasama bermitra dilakukan dengan ASITA, Depari (Dewan Pariwisata Indonesia), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia), MPI (Masyarakat Pariwisata Indonesia), Dinas-dinas Pariwisata di tingkat Provinsi maupun di kab/kota se-Jateng dan beberapa kab/kota lainnya di Jawa, kerja sama dengan berbagai Biro Perjalanan Wisata (BPW). Bentuk kerja sama tidak hanya menguntungkan Stiepari tetapi juga menguntungkan bagi pihak partner seperti dengan Kabupaten Kendal, bentuk kerjasama di antaranya menyusun paket-paket wisata ziarah di kabupaten tersebut.
Selain lewat kerja praktik, secara periodik mahasiswa Stiepari menjalani uji kompetensi sebagai syarat pendidikan profesional yang lebih menekankan pada praktik dan skill di lapangan. Jenis uji kompetensi yang biasanya diikuti mahasiswa di antaranya food and beverage service, FB product, front office, dan house keeping. Dalam waktu dekat jumlah uji kompetensi akan ditambah di antaranya uji kompetensi bahasa Inggris sebagai upaya peningkatan mutu penguasaan bahasa Inggris oleh mahasiswa.
Mahasiswa sering pula diikutkan dalam lomba-lomba uji kompetensi dan belum lama ini Stiepari keluar sebagai juara dalam lomba uji kompetensi food and beverage service yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, serta Juara guiding dalam bahasa Inggris untuk tingkat Jateng.
Karena sebagai lembaga pendidikan profesional yang sering melakukan uji kompetensi, Stiepari saat ini termasuk sebagai salah satu anggota tim Sertifikasi Hotel di Jateng yang bertugas dalam penilaian atau kualifikasi hotel-hotel di wilayah Jateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar